Selamat Datang di blog erikduplet yang sederhana ^_^, sebelum baca jangan lupa doa ya

Surat Untuk Annisa

Kalau pagi-pagi gini nangis sambil makan nasi saat lagi puasa kira-kira batal ga ya puasanya??? Hhmm, kayanya ga batal.
Iya, gue abis nangis, padahal gue lagi puasa, ga tau puasa gue batal apa gak, semoga aja si gak. Gue nangis bukan tanpa alasan, tapi gue nangis karena akhir-akhir ini gue selalu berpikiran negatif tentang perubahan sikap yang terjadi sama annisa, iya annisa pacar gue. Gue ini terlalu bodoh jika tiap hari, bahkan jam, bahkan detik mikirin dia yang gak-gak, padahal itu cuma bikin hidup sehari-hari gue jadi sengsara, padahal kalau sekali aja gue ubah berpikir gue jadi suatu hal yang positif tentang perubahan sikap dia ke gue, mungkin kehidupan sehari-hari gue bisa tenang gue jalani, bisa tidur nyenyak, bisa makan banyak, dan bisa rutin berak. Gue terlalu naif, seharusnya gue lebih dewasa menyikapi semua ini.
Gue sedih jika ingat prilaku gue akhir-akhir ini ke dia, padahal kalau gue coba flashback ke belakang, annisa itu sangat berperan penting dalam kehidupan gue. Gue jadi teringat saat awal mula gue jadian sama dia, gue dulu sempet berfikir annisa itu sesosok wanita yang membawa keberkahan dalam hidup gue. Karena setiap kali gue menerima pekerjaan entah itu projek, atau jadi karyawan, annisa selalu berada di samping gue, setiap gue melakukan sesuatu selalu ada annisa yang tak bosan menyemangati gue, setiap kali gue sedih dia selalu ada bikin gue tertawa, sayangnya gue ga pernah sadar akan hal itu. Gue terlalu egois, gue hanya mementingkan diri sendiri. Kalau gue inget-inget lagi selama 2 tahun bersamanya sepertinya pengorbanan dia ke gue lebih banyak ketimbang pengorbanan gue ke dia, apa yang dia beri ke gue lebih melimpah dari apa yang gue kasih ke dia. Gue sungguh bodoh jika harus berpikir hal yang negatif tentangnya hanya gara-gara perubahan sikap yang terjadi beberapa minggu ini, gue harusnya lebih memahami kondisi dia saat ini, seperti halnya dia memahami gue selama ini. Ya walaupun dia pernah bilang ke gue ga akan cuekin gue apapun yang terjadi, tapi gue ga bisa nyalahin perkataan itu, toh, perkataan gue dulu pun masih banyak yang belum terealisasi sampai saat ini, jadi tak perlu disalahi.


To : annisa
Annisa, maafin aku, beberapa minggu ini aku udah berprasangka buruk terhadap mu, aku ga tau persis apa yang membuat mu berubah sedemikian rupa, aku tau itu pasti suatu hal yang berat  sedang kamu alami, suatu hal yang memang gak harus aku ketahui, tak apa jika memang itu yang seharusnya kamu jalani, walaupun sampai merubah semua sikap mu seperti itu, aku tak apa-apa, yang terpenting buat ku adalah kamu selalu hati-hati, mawas diri, dan tetap semangat untuk kebahagiaan kamu kelak.

Annisa, aku akan sabar menghadapi kondisi mu yang seperti ini, seperti sabarnya kamu saat dulu menghadapi sikap ku. Aku akan rela menderita karena dicuekin kamu, seperti deritanya dirimu saat dulu kamu menghadapi sikap tak acuh ku kepada mu. Aku akan tegar menjalani hubungan seperti ini, seperti tegarnya dirimu saat dulu kamu tegar menghadapi egois ku. Aku akan ikhlas mendengar kamu suka sama lelaki lain, seperti ikhlasnya diri mu saat dulu aku bersama wanita lain.

Annisa, selama bersama mu aku sangat merasa nyaman, selama hidup ku aku tak pernah merasakan senyaman ini saat dekat dengan wanita, entah, aku tak tau apa aku akan menemukan wanita senyaman, seindah, dan sebaik diri mu kelak. Jujur dari dalam hati yang paling dalam, kamu adalah wanita yang paling mengerti aku, paling tahu keinginan ku, dan paling paham pikiran ku. Kamu kekasih terbaik yang pernah aku miliki, aku bahagia memiliki mu. Mungkin kata-kata ini ada sebagian yang pernah aku lontarkan ke wanita lain, namun bedanya dengan mu, ini bukan hanya sekedar kata, tapi akan aku buktikan lewat sikap ku agar mempertahankan cinta kita.

Annisa, aku memang belum bisa membahagiakan mu seperti apa yang aku cita-citakan saat awal bersamu, namun, aku akan terus berusaha untuk selalu membahagiakan mu, karena itu tujuan aku menyanyangi mu.
http://www.anekacontohsurat.com/2014/09/kumpulan-surat-cinta-pendek-mopdmos.html

By. aa

No comments:

Post a Comment